Pages

Tuesday, January 22, 2013

Banyak Buaya Pasca Banjir Banten

buaya pasca banjir

Banjir Banten dan Jakarta memang seakan menjadi topik terhangat dalam bulan pembuka di tahun 2013 ini pasalnya daerah Ibukota Indonesia ini dilanda banjir besar yang sukses menenggelamkan separuh dari wilayahnya. Akibat banjir ini pula, belasan nyawa melayang dan puluhan ribu warga harus mengungsi lantaran kediaman mereka terendam air bah yang beberapa hari lalu sempat mencapai ketinggian 2 meter. Berbagai lembaga telah mendirikan tenda pengungsian berbekal persediaan makanan, obat-obatan, dan peralatan yang seadanya bagi para korban tersebut.

Tragedi Banjir Jakarta kali ini memang merupakan yang terbesar yang pernah terjadi lantaran di tahun-tahun kemarin tidak sampai berlarut selama beberapa hari. Di tahun ini, warga yang sebelumnya mengungsi hanya membawa bekal seadanya menjadi terkejut karena banjir yang melanda justru terjadi jauh dari perkiraan mereka. Wilayah banjir-pun mencakup hingga ruas jalan ibukota, seperti di bundaran MH Thamrin contohnya. Namun selain di Jakarta, musibah banjir juga dapat ditemukan di wilayah Banten. Banjir yang melanda Banten ini bahkan berlangsung dua hari lamanya.

Buaya Di Banjir Banten 


Ternyata dalam peristiwa Banjir Banten ini, air bah tidak hanya membawa sampah, lumpur, pasir, dan kotoran saja. Namun banjir tersebut juga membawa hewan-hewan liar seperti buaya ke pemukiman warga. Banjir yang juga melanda sebagian wilayah Banten membuat buaya yang memiliki habitat asli di sungai ikut terseret arus ke komplek pemukiman warga. Jumlah buaya tersebut bahkan bukan satu atau dua ekor sahja, melainkan banyak yang sudah ditemukan di kediaman warga.

Agus, salah satu warga sekitar sungai Cidurian kampung Pajagan, Desa Cikande, Kecamatan Cikande, Kabupaten serang ini mengatakan pada Global News bahwa pasca Banjir Banten ini dirinya kerap menemukan buaya hdir di sekitar pemukiman. Namun malangnya, warga setempat tak memiliki nyali yang cukup untuk mengamankannya karena kondisi reptil itu berukuran besar dan panjang. maka dari itu warga lebih memilih untuk menjauh.

Tentu kondisi demikian membuat warga resah dan khawatir. Sempat diduga bahwa buaya tersebut berasal dari penangkaran setempat, namun setelah dikonfirmasi ke pihak penangkaran, sang penjaga yang bernama Suhendar memastikan bahwa tak ada buaya yang lepas karena jumlahnya di penangkaran masih sama dengan jumlah biasanya.

Global News

0 comments:

Post a Comment